HEADLINE NEWS

Minggu, 19 Juni 2011

Jamu Kini Masuk Rumah Sakit

Bandung: Obat-obatan tradisional yakni jamu kini sudah masuk rumah sakit. Padahal selama ini pengobatan modern dan tradisional ibarat minyak dan air, sulit disatukan.

"Saat ini, sekitar 12 rumah sakit dan 62 Puskesmas di Indonesia telah melakukan program scientifikasi jamu. Sedangkan untuk jumlah dokter yang terlibat sekitar 30 dokter," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedianingsih usai membuka acara Asian Association of School of Pharmacy (AASP) Conference V di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca Kota Bandung, Jum'at (17/6/2011).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang mulai mengembangkan pemberian obat-obat herbal, seperti jamu di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Indonesia. Menurut Menkes, program scientifikasi (kajian ilmiah) jamu sudah dilakukan sejak 2010 lalu.

Saat ini, program scientifikasi jamu masih dalam tahap pengumpulan data ilmiah terkait dengan khasiatnya. Hal tersebut dilakukan untuk pembuktian jamu sebagai salah satu cara dalam pengobatan.

"Selama ini jamu merupakan warisan nenek moyang dalam pengobatan dan memiliki khasiat yang baik. Dan untuk bisa terintegrasi sebagai obat di pelayanan kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas harus didukung data ilmiah," tambahnya.

Lebih lanjut, dengan program scientifikasi jamu beberapa keuntungan bisa diraih, di antaranya menurunkan tingkat ketergantungan terhadap obat luar yang bahannya harus impor. Scientifikasi jamu juga diharapkan mampu membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat Indonesia yang memiliki potensi tanaman obat yang melimpah.

"Dengan program ini diharapkan ke depan, jamu bisa digunakan sebagai obat yang legal untuk digunakan tidak hanya di Indonesia tapi di luar negeri," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar