HEADLINE NEWS

Rabu, 15 Juni 2011

Nazaruddin Cs Dituding Korupsi Proyek Kemenkes Rp 417 M

Jakarta: Bertambah lagi kasus Nazaruddin Cs. Melalui perusahaan PT Buana Ramosari Gemilang, Nazaruddin diduga bermain dalam proyek pengadaan alat bantu mengajar di Kemennkes pada 2010 dengan nilai proyek Rp 417 miliar. Nazaruddin pun akan dilaporkan ke KPK.

"Proyek itu sarat rekayasa, korupsi, dan suap, karena itu kami akan lapor ke KPK dalam 1 atau 2 hari ini," kata Koordinator Divisi Investigasi dan Publikasi Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I) Leonardus dalam siaran pers, Selasa (14/6/2011).

Sementara itu, Direktur Eksekutif KP3I, Tom Pasaribu, dalam siaran pers itu juga membeberkan modus yang dilakukan Nazaruddin. Proyek itu sejatinya adalah pengadaan alat bantu belajar mengajar (ABBM) pendidikan dokter dan dokter spesialis di RS Pendidikan dan RS rujukan pada 2010 di Kemenkes.

"Pemenang tender itu PT Buana Ramosari Gemilang. Proses tender dilakukan dengan menggunakan sistem dua sampul, pertama PT Buana Ramosari Gemilang memberikan penawaran Rp 445 miliar, dengan saingan tunggal PT Kimia Farma Trading dan Distribution pada penawaran Rp 413 miliar," jelas Leonardus.

Seharusnya, dengan penawaran yang lebih rencah, PT Kimia Farma unggul, namun ternyata PT Buana Ramosari yang menang. Selanjutnya PT Buana Ramosari Gemilang bersaing dengan PT Exartech Technology yang dicurigai hanya menjadi boneka Nazaruddin.

"Selanjutnya sudah dipastikan, perusahaan itu yang menang. Tentu dengan bantuan Nazaruddin," jelas Tom.

Kemenangan proyek yang tidak wajar itu dicurigai Tom sarat permainan. Karena itu rencananya Nazaruddin dan pihak-pihak yang terkait termasuk jajaran di perusahaan itu akan dilaporkan.

"Kita akan ke KPK tunggu saja," imbuhnya.

Dari mana KP3I memiliki data ini? Leonardus mengaku mendapatkan informasi mengenai sepak terjang Nazaruddin dalam tender di Kemenkes itu dari sumber yang valid. Namun, dia tidak mau mengungkapkan siapa yang membocorkan data itu.

Kasus yang dibeberkan KP3I ini hingga kini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Nazaruddin juga belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar