HEADLINE NEWS

Kamis, 26 Mei 2011

SBY Sarankan Nazaruddin Tak Asal Tuduh

Ancaman mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, membongkar kasus yang membelit sejumlah pengurus Partai Demokrat menjadi perhatian serius SBY. SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat berharap Nazaruddin tidak berpolemik di hadapan publik.

"SBY menyarankan agar Nazar menghentikan niatnya untuk membongkar-bongkar," kata Ketua Departemen Perencanaan Pembangunan Nasional DPP Partai Demokat Kastorius Sinaga kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (25/5/2011).

Dalam pertemuan malam itu, SBY menyarankan Nazaruddin membawa dokumen, bukti dan fakta hukum ke meja hijau, bila menemukan tindak pidana maupun korupsi kader Demokrat.

"Bila memiliki bukti, serahkan pada proses hukum," ujar Kastorius di hadapan menteri, anggota fraksi dan DPP Partai Demokrat.

Kastorius berharap, Nazaruddin memfokuskan diri untuk menghadapi masalah hukum yang dituduhkan sejumlah pihak.

"SBY meminta yang bersangkutan untuk konsentrasi menghadapi masalah hukum atas kasusnya," ungkap Kastorius.

Sekitar 200 pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat diundang hadir di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di perumahan Puri Cikeas Jawa Barat, Rabu (25/5/2011), malam. Pertemuan SBY, yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Demokrat ini, berlangsung tertutup.

Wartawan tidak diperkenankan mendekati kediaman SBY. Para wartawan hanya berada di pintu gerbang kompleks perumahan yang dijaga ketat aparat keamanan itu. Para kader Demokrat yang hadir menggunakan mobil pribadi dan bus umum.

Usai pertemuan tertutup sekitar 2,5 jam lamanya itu, tak ada satu pun kader Demokrat yang bersedia berkomentar kepada pers kecuali Ketua Departemen Komunikasi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

"Saya ditugaskan Ketua Umum (Anas Urbaningrum) untuk bicara diluar (kepada pers). Bapak bilang ini tugas saya," ujar Ruhut usai pertemuan.

Wartawan kemudian menanyakan mengenai M Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Demokrat yang dipecat dua hari lalu dari jabatannya, karena terkait sejumlah pelanggaran kode etik partai itu.

Menurut Ruhut ada imbauan dari Demokrat agar Nazaruddin tidak banyak berbicara ke publik setelah kasus yang menimpanya itu.

"Kami yang katakan Bung Nazar (Nazaruddin) kita satu keluarga. Jangan juga ada fitnah. Satu kata kita semua kader. Jangan menari di atas gendang orang lain. Bung (Nazaruddin) tolong kendalikan diri sajalah," kata Ruhut.

Seperti diketahui kemarin, Nazaruddin hendak buka-bukaan soal bobrok Partai Demokrat beberapa saat setelah dicopot dari jabatan bendahara umum Demokrat. Namun hingga sekarang Nazaruddin tidak menepati janjinya itu








Tidak ada komentar:

Posting Komentar