Saat itu Intan secara tak sengaja menghampiri rumah pelaku, diminta masuk ke dalam rumah, untuk menonton televisi bersama pelaku. Semenjak istrinya meninggal, pelaku hanya hidup sebatang kara di rumahnya.
Gadis belia itu tak menaruh curiga saat pelaku meminta duduk di atas pangkuannya, seraya menyelimuti kedua tubuh mereka dengan kain sarung. Birahi telah memuncak di ubun-ubun rupanya telah meracuni otak pelaku saat itu. Dan memaksa untuk memasukkan alat kelaminnya.
"Waktu itulah korban, tahu bila pakaian yang dikenakannya basah, belakang diketahui adalah air sperma pelaku dan meminta untuk pulang," kata Kapolsek Singosari Kompol Haryono dihubungi detiksurabaya.com melalui telepon genggamnya, Rabu (4/5/2011).
Menurut Haryono pelaku sempat meminta korban menunda keinginannya pulang, dengan mencuci dulu semua baju yang dikenakannya. Namun, keinginan itu ditolak korban dan mendesak segera pulang.
"Jaraknya rumah mereka dekat, korban ngotot pulang. Sebelumnya pelaku memberikan uang sebesar Rp 4 ribu kepada korban, saat pamit pulang," beber Haryono.
Kepulangan korban inilah yang mengungkap perbuatan bejat pelaku terhadapnya.
Keluarga yang mengetahui pakaian korban basah serta mencium bau air mani pelaku, memaksanya untuk menceritakan kejadian yang dialami.
"Keluarga kemudian lapor, dan sejam dari kejadian. Kami mengamankan tersangka di rumahnya," jelas Haryono.
Kepada petugas, lanjut Haryono, pelaku mengaku baru sekali ini melakukan asusila terhadap korban. Dan semua itu dilakukan, karena dirinya tak kuat menahan nafsu, setelah ditinggalkan sang istri.
"Katanya baru sekali ini," imbuhnya. Guna pengembangan penyidikan, Haryono dikirim ke Unit Penyidikan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar